Powered by Blogger.
Home » » Sejarah Internet di Indonesia

Sejarah Internet di Indonesia

Written By belajar TIK bersama on Wednesday, August 13, 2014 | 6:09 AM

Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, di mana semangat kerjasama, kekeluargaan, dan gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana internet di Indonesia yang pada perkembangannya terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
Open BTS
Prof Onno W Purbo dengan OpenBTS Temuannya

M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer dan internet di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan internet di Indonesia dapat dilihat pada beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di akhir tahun 1990 awal 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.

Inspirasi tulisan-tulisan awal internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB pada tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV)

sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama(YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo (YC1DAV) berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), dan Yos (YB2SV), band 40m (7MHz).

Robby Soebiakto (YB1BG) yang waktu itu bekerja di PT. USI IBM Jakarta merupakan pakar di antara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data radio paket yang kemudian mendorong ke arah TCP/IP. Teknologi radio paket TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994.

Pada tahun 1988, dalam surat pribadi Robby Soebiakto (YB1BG) mendorong Onno W. Purbo (YC1DAV/VE3) yang berada di Hamilton, Ontario, Kanada untuk mendalami TCP/IP. Robby Soebiakto (YB1BG) meyakinkan Onno W. Purbo (YC1DAV/VE3) bahwa masa depan teknologi jaringan komputer akan berbasis pada protokol TCP/IP. Robby Soebiakto (YB1BG) menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia dikoordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com. Pada tahun 1986-1987 awal, perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto (YB1BG) merupakan pioner di kalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail
dapat berjalan dengan lancar.

Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo (YC1DAV/VE3) yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan
amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio.

Robby Soebiakto YB1BG berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio, kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan amatir radio ini.

Tahun 1992-1993, Muhammad Ihsan masih staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an didukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerja sama dengan DLR (NASAnya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70 cm dan 2 m.

0 komentar :

Post a Comment